Kamis, 28 Januari 2021

KEJAHATAN PENIPUAN [HUKUM PIDANA]

 TENTANG KEJAHATAN PENIPUAN


      SETELAH kejahan pencurian dan penggelapan, kejahatan penipuan menduduki urutan ketiga dalam kejahatan mengenai harta benda. Secara kuantitatif, boleh dibilang penipuan jumlahnya jauh lebih kecil daripada kejahatan pencurian dan penggelapan. Tapi, secara kualitatif, sebenarnya menunjukkan gejala yang lebih jahat, karena justru di sini mempermainkan kebenaran, kepercayaan, kejujuran dan kasih sayang terhadap sesama manusia.

            Karena itu, adalah kurang tepat apa yang dituangkan dalam KUHP yang notabene mengambil hukum pidana di Belanda bahwa ancaman hukuman terhadap kejahatan penipuan lebih ringan daripada ancaman hukum terhadap pecurian.

            Tindak kejahatan Penipuan diatur dalam pasal 378-395 KUHP. Pasal 378: ‘Barangsiapa yang dengan maksud hendak menguntungkan dirinya atau orang lain dengan melawan hukum, baik dengan memakai nama palsu atau sesuatu keadaan yang palsu, atau dengan akal cerdik, maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan sesuatu barang atau supaya utang atau meghapuskan piutang, dihukum karena penipuan dengan hukaman penjara selama-lamanya 4 tahun.

            Jadi, unsur-unsur kejahatan penipuan adalah :

1.      Ada maksud untuk menguntukan diri sendiri/orang lain yang melawan hak/hukum;

2.      Membujuk orang supaya menyerahkan suatu barang, membuat utang/menghapuskan piutang;

3.      Memakai nama palsu/keadaan palsu, akal cerdik atau perkataan-perkataan bohong

Menguntukan diri sendiri ialah dengan jalan menipu orang lain untuk memperoleh harta kekayaan dalam bentuk barang. Dalam menguntungkan diri sendiri atau orang lain, ini tidak selalu dilihat dari segi harta kekayaan dalam bentuk ekonomis saja. Tapi dalam hal, misalnya, untuk memperoleh perbaikan posisi/kedudukan seorang bisa juga melakukannya dengan cara menipu. Contohnya, ‘memenangkan suatu ujian untuk kenaikan pangkat bisa diperoleh dengan penipuan, yaitu menyuruh orang lain sebagai peserta untuk mengerjakannya.

Penyerahan barang terjadi akibat bujukan. Jadi kalau bukan karena bujukan belum tentu terjadi penyerahan barang. Dapat dikatakan bahwa penyerahan barang adalah dengan sukarela (atas persetujuan yang kena tipu); sedangkan pada kejahatan pencurian, barang diambil oleh si pencuri dengan tidak seizin pemiliknya.

Rangkaian perkataan bohong itu harus sedemikian rupa bahwa apabila seorang mempunyai kecerdasan otak yang sedang, pantas dapat mengira bahwa adalah benar apa yang dikatakan oleh si penipu itu, jadi, tidak ada penipuan bila kebohongan itu bisa terlihat bagi setiap orang dengan akal sehat.

Penipuan bisa juga dilakukan dengan tanpa mengucapkan kata-kata bohong, yaitu dengan tipu muslihat. Misalnya, cek kosong yang diberikan kepada seseorang; atau penerbitan kwintansi palsu, dan lain-lain.

Kejahatan penipuan sesuai pasal-pasal KUHP:

·         Pasal 379: mengenai penipuan ringan dengan ancaman hukuman penjara maksimal 3 (tiga) bulan penjara, diperiksa dengan pengadilan cepat.

·         Pasal 379 a: suatu kejahatan dilakukan seseorang menjadi kebiasaan melakukan penggelapan barang-barang di suatu toko yang berlainan tempat (dengan tidak membayar lunas). Ancaman hukuman 4 (empat) tahun penjara disebut juga Fleesen Trekkerij, yaitu kebiasaan mengambil barang tanpa membayar.

·         Pasal 383: suatu penipuan yang dilakukan penjual terhadap si pembeli dengan cara sengaja menyerahkan barang yang lain dari yang ditunjuk oleh pembeli, keadaan atau jumlah barang tidak sama dengan yang dijanjikan dengan akal tipu muslihat. Dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya Satu Tahun Empat Bulan.


DAFTAR PUSTAKA

  • KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA [KUHP] 

 

Selasa, 26 Januari 2021

KEJAHATAN PENGGELAPAN [HUKUM PIDANA]

 

TENTANG KEJAHATAN PENGGELAPAN

    

    PENGGELAPAN diatur dalam pasal 372 KUHP: Barangsiapa dengan sengaja dan dengan melawan hukum memiliki barang, yang seluruhnya atau sebagiannya kepunyaan orang lain, dan yang ada padanya bukan karena kejahatan, dihukum karena penggelapan dengan hukuman penjara selama 4 Tahun.

       Jadi, unsur-unsur penggelapan adalah:

1.      Memiliki dengan melawan hak;

2.      Barang itu kepunyaaan orang lain;

3.      Barang itu berada dalam tangannya bukan karena kejahatan;

4.      Barang itu berada padanya sebelum melakukan penggelapan.

Perbedaan pokok dari kejahatan penggelapan dengan pencurian adalah pada apa yang disebut: “barang itu berada dalam tangannya bukan karena kejahatan.” Maksudnya, barang itu berada  di tangannya bukan berasal dari pencurian maupun penipuan, akan tetapi karena dipercayakan oleh si pemilik untuk memegangnya. Dengan demikian, kejahatan penggelapan tidak ada unsur mengambil. Jadi dalam hal ini unsur kepercayaanlah yang dilanggar.

Pasal 373: “Penggelapan Ringan. Hukuman pasal ini dilihat dari harga atau barang digelapkan nilainya tidak besar dan termasuk penggelapan ringan. Hukumannya maksimum 3 (Tiga) bulan dan denda. Peradilan yang menanganinya adalah pengadilan singkat.

Pasal 374: “Kejahatan yang berkualifikasi.” Ancaman hukuman 5 (Lima) tahun penjara. Di sini ada pemberatan hukuman. Kejahatan yang termasuk pasal ini adalah penggelapan yang dilakukan oleh orang yang memegang barang berhubung dengan pekerjaan/jabatan atau karena dia mendapat upah. Mislanya, binatu menerima pakaian, tapi olehnya barang itu dijual. Perusahaan titipan kilat, lalu barang titipan diambilnya, dan sebagainya.

Pasal 375: Dengan ancaman 6 (Enam) Tahun penjara. Pasal ini ditunjukan kepada orang-orang yang karena terpaksa disuruh menyimpan barang kemudian diselewengkan. Misalnya, penyelewengan seorang wali/curator yang menjalankan wasiat; penyelewengan pengurus derma atau sumbangan.

Pasal 415: Suatu kejahatan Lex Spesialis, maksudnya khusus ditunjukan kepada pegawai negeri. Pasal ini mengatur penggelapan uang/kertas berharga yang dilakukan oleh pegawai negeri yang disimpannya karena jabatannya.

Karena itu, esensi pasal ini telah dimasukan dalam UU No. 19 Tahun 2019 Tentang Tindak Pidana Korupsi, sehingga pasal 416 KUHP dipandang sebagai kejahatan korupsi dengan hukuman diperberat, dan dapat dituntut hukuman seumur hidup.

Contoh-contoh kasus :

·         Seorang kepala keuangan menyimpan uang koperasi. Sebagian uang itu dipakai untuk kepentingan pribadinya (unsur penggelapan).

·         Seorang menerima gaji, kebetulan gaji yang diterima lebih banyak dari gajinya karena kesalahan pihak keuangan. Walaupun dia tahu, tapi dia tidak mengembalikannya kepada juru bayar (penggelapan).

·         Seorang petugas kepolisian membawa berkas-berkas  perkara dan menyembunyikannya di dalam rumahnya untuk menghilangkan jejak permainannya (penggelapan dengan pemberatan)

·         Seorang tukang gerobak mengangkut 5 karung beras untuk diserahkan ke pelanggan. Di tengah jalan, diturunkannya 1 karung beras untuk dijual dan uangnya dimiliki sendiri (unsur pencurian).


DAFTAR PUSTAKA

  • KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA [KUHP] 

 

Senin, 25 Januari 2021

KEJAHATAN PENCURIAN [HUKUM PIDANA]


 Tentang Kejahatan Pencurian


Dalam hukum pidana dikenal tindak kejahatan terhadap harta peninggalan orang, yakni: pencurian, penggelapan, penipuan, penadahan, dan pemerasan.

    Pencurian diatur dalam Pasal 362 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana). Definisi kejahatan pencurian banyak diberikan para pakar hukum. Dan bisa disimpulkan, Pecurian adalah mamindahkan barang dari kekuasaan si Pemilik sehingga kekuasaan si Pemilik atas barang itu  hilang.

    Pengambilan sudah bisa dikatakan selesai bila barang itu sudah berpindah dari tangan pemiliknya. Bila masih dipegang pemilik, perbuatan itu tergolong "percobaan pencurian" (Pasal 53 KUHP). tidak termasuk pencurian bila barang itu memang tidak ada pemiliknya atau Res Nulius atau barang bebas, misalnya, pasir di pantai, air dilaut atau danau, dan lain-lain.

UNSUR-UNSUR PENCURIAN

    1. Ada perbuatan mengambil;

    2. Yang diambil itu harus barang;

    3. Barang itu adalah kepunyaan orang lain, baik seluruhnya atau sebagian;

    4. Ada sifat melawan hukum;

    5. Dengan maksud memiliki untuk didi sendiri

    yang dimaksud barang, semula hanya benda berwujud saja dan bisa dipegang. Tapi, dalam perkembangannya, tenaga listrik, gas, juga dianggapbarang. Si pengambil barang bisa juga dikenakan sanksi pencurian meskipun dia sendiri menjadi pemilik dari sebagian barang tersebut. Misalnya, "Ali dan Bayu memiliki sepeda motor secara kongsi, Sekali waktu, ketika motor disimpan di rumah Ali, ternyata Bayu mengambilnya tanpa izin untuk memiliknya sendiri. Nah, hal inipun tergolong pencurian.

PASAL-PASAL HUKUMAN PENCURIAN

    Pasal 362: Barangsiapa mengambil barang yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk memilikinya dengan melawan hukum, dihukum karena pencurian dengan hukuman penjara maksimun 5 Tahun dan hukuman denda.

    Rasio diadakannya hukuman denda karena adakalanya orang berbuat karena khilaf padahal sebenarnya ia tidak memiliki bakat jahat. Untuk itu, ia dijatuhi hukuman pengganti, sebab bila dihukum penjara dikhawatirkan ia akan lebih jahat lagi.

    Pasal 363: Pencurian berkualifikasi yang diperberat (hukuman 7 tahun) adalah delik pencurian dengan hal-hal yang memberatkan atau pencurian  yang berkualifikasi (Gekwalificierd Diefstal). yang tergolong pencurian ini :

  • Pencurian hewan, pencurian pada waktu kebakaran, banjir, gempa bumi, kapal karam, dan lain-lain;
  • pencurian malam hari;
  • pencurian yang dilakukan dua orang atau lebih secara bersama-sama;
  • pencurian dengan membongkar, memecah, memanjat, dengan kunci palsu, dan lain-lain.
    Pasal 364: Pencurian ringan, hukuman penjara 3 Bulan
    Pasal 365 Ayat 1: Pencurian berkualifikasi berat adalah pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan  terhadap orang dengan maksud untuk memudahkan pencurian itu, atau bila tertangkap tangan, supaya ada kesempatan melarikan diri atau supaya barang yang dicuri itu tetap padanya (ayat 1) dihukum 9 tahun.
    Pasal 365 Ayat 2: Perbuatan pencurian tersebut diperberat hukumannya menjadi 12 tahun:
    a. Jika perbutan itu dilakukan malam hari di dalam rumah atau di jalan umum atau didalam kereta api.
    b. Jika perbuatan itu dilakukan dua orang bersama-sama.
    c. Jika masuk rumah dengan membongkar dan memanjat atau dengan kunci palsu atau pakaian     jabatan palsu.
    d. Jika perbuatan itu mengakibatkan ada orang yang luka berat.
    Pasal 365 Ayat 3: Hukuman 15 Tahun jika perbuatan itu berakibat ada korban mati
    Pasal 365 Ayat 4: Hukuman Mati atau penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 Tahun jika perbuatan itu berakibat ada orang luka berat atau mati dan perbuatan itu dilakukan oleh dua orang atau lebih.
    Pasal 366: Dalam hal pemindanaan berdasrkan salah satu perbuatan yang dirumuskan dalam pasal 362,363, dan 865 KUHP dapat dijatuhkan pencabutan hak berdasarkan pasal 35 KUHP No, 1-4

    Pasal 367: Pencurian dilakukan suami/istri:
  1. Jika pencuri adalah suami/istri yang mencuri barang Istri/suami ini "tidak dapat dihukum". Logikanya karena harta itu adalah harta bersama.
  2. Jika pencurian dilakukan oleh sanak saudara, misalnya, anak, adik, sepupu, ipar, dan lain-lain, ini dapat dituntut, bila ada pengaduan (Klacht Delict atau Delik Aduan) yang dilakukan oleh pihak yang dirugikan.
        

DAFTAR PUSTAKA

  • KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA [KUHP]